Pendiri Pencak Organisasi (PO) adalah Mayjen. RM. Imam Suja’i
beliau adalah Tokoh Pejuang kemerdekaan, Mayjen. RM. Imam Suja’i juga ikut
bergabung dalam Kelompok Sarekat Islam(SI) di mana pada waktu itu kelompok
tersebut menentang terhadap penjajahan belanda. pada tahun 1927 di adakanlah
kongres sarekat islam(SI) dan hasil dari kongres tersebut adalah ber tujuan
untuk “Tercapai nya Kemerdekaan Kebangsaan yang Berdasarkan Islam” maka dari
situlah Beliau mempunyai tekad dan semangat yang tinggi untuk melawan penjajah
dan Beliau mempunyai sebuah inisiatif dengan menggunakan Silat untuk melawan
penjajah dengan cara mengajarkan Silat kepada Rakyat untuk “Berjuang” melawanan
penjajah,namun pada waktu itu Silat Setia Hati sudah vacum karna belanda
melarang nya di takutkan akan memberontak terhadap belanda dan dalam Silat
Setia Hati waktu itu hanya di ajarkan kepada para bangsawan atau kalangan
tertentu saja bukan kepada semua rakyat sehingga Mayjen. RM. Imam Suja’i minta
izin kepada Guru nya mbah Suro/ Ki Ngabehi akan mengajarkan Silat kepada Rakyat untuk
menjadi bekal Berjuang melawan penjajah Belanda. Setelah itu beliau mengajak
Rakyat yang mau ikut Berjuang untuk bergabung berlatih Silat,dimana menurut dari
sumber Guru Besar P.O bapak sumedi purbo kusumo bahwa Tokoh-Tokoh tersebut ada 5 aliran silat
yang bergabung yang menjadi satu kelompok yaitu Pencak Organisasi, setelah
mereka ikut bergabung dengan kelompok beliau Mayjen. RM. Imam Suja’i mempunyai
rencana untuk membentuk kelompok tersebut menjadi sebuah organisasi maka pada
tanggal 27 bulan Agustus tahun 1927 di desa Tempeh Kabupaten Lumajang beliau
mendeklarasikan berdiri nya “Pencak Organisasi” (gabungan beberapa aliran
Silat) [menurut dari beberapa sumber bahwa nama Pencak Organisasi itu adalah gagasan
dari H. Agus Salim (ketua sarekat islam) kepada Mayjen. RM. Imam Suja’i untuk di
pakai sebagai nama organisasi tersebut] setelah Organisasi P.O tersebut resmi
terbentuk Mayjen. RM. Imam Suja’i dan 4 Tokoh dari berbagai aliran Silat tersebut
melakukan ikrar/sumpah yang di kenal dengan “Sumpah P.O dan setelah itu Mayjen. RM. Imam Suja’i mengajarkan gerakan P.O kepada rakyat yang ikut berjuang melawan
penjajah yang dikenal dengan gerakan “Nomer P.O”, setelah dengan persiapan dan
pelatihan yang cukup maka Mayjen. RM. Imam Suja’i memimpin pasukan nya untuk ber
gerilya dan berperang melawan penjajah dan gerakan tersebut di kenal dengan
“Gerakan Bawah Tanah” dengan kegigihan beliau beserta pasukan nya dan di dorong
semangat yang tinggi untuk berperang melawan penjajah. Beliau juga mengajak
para tunas muda Sarekat Islam Afdeling Pandu [SIAP] (sekarang:Pramuka) untuk
ikut berjuang, dan setelah itu pada tahun 1943 beliau di angkat menjadi Ketua
PETA (pembela tanah air) di divisi VI hingga tercapai nya kemerdekaan RI pada
tahun 1945. setelah itu pada tahun 1946 Mayjen. RM. Imam Suja’i di angkat menjadi
Komandan TKR(sekarang:TNI) Divisi VII Suropati. dan pada tanggal 29 Januari
1953 beliau Wafat dan makam Beliau ada di pemakaman pahlawan di Lumajang .
untuk mengenang jasa beliau maka nama Mayjen. RM. Imam Suja’i di abadikan di
sebuah jalan yang ada di daerah Kab. Lumajang.

Jayalah pencak organisasi
BalasHapusJayalah pencak organisasi
BalasHapus